Antologi ini kemudian dilanjutkan oleh Ajip Rosidi dengan judul Laut Biru Langit Biru (1977). Malah kalau mau merunut dari lebih awal lagi, di Ipusnas tersedia pula Kesastraan Melayu Tionghoa dan Kebangsaan Indonesia (terbitan KPG sampai 10 jilid!). Rupanya di luar antologi-antologi yang tersedia itu ada pengarang/karya berkualitas yang luput. Berikut adalah beberapa contoh puisi laut yang indah dan menyentuh hati, dikutip dari buku Lukisan Alam di Hamparan Air, ditulis oleh Kontributor Puisi Keindahan Alam, (2015). 1. Keindahan Laut. ADVERTISEMENT. 2. Angin, Ombak, Kelapa, Cinta. 3. Ahmadun_Yosi_Herfanda.JPG. Ahmadun Yosi Herfanda atau juga ditulis Ahmadun Y. Herfanda atau Ahmadun YH (lahir di Kaliwungu, Kendal , 17 Januari 1958) adalah seorang penulis puisi , cerpen, dan esei dari Indonesia. Ahmadun dikenal sebagai sastrawan Indonesia yang banyak menulis esei sastra dan sajak sufistik. Dalam cerpen ini, pembaca akan diajak untuk merasakan sensasi berjalan-jalan di atas pasir putih yang halus dan bersih, yang memberikan perasaan yang nyaman dan menenangkan. Pemandangan pantai yang luas dan air laut yang biru mengundang mata untuk terus menikmati keindahan alam yang mempesona. Keindahan Pasir Putih yang Halus dan Bersih Para wanita pecinta Wiro Sableng banyak seperti, Dewi Bunga Mayat, Ratu Duyung, Bidadari Angin Timur, Anggini (Dewi Keurudung Biru, muridnya Dewa Tuak), dan Puti Andini. Masing-masing novel menampilkan kisah yang berbeda meskipun semua tokoh utamanya tetap Wiro Sableng. Tema yang di angkat dalam buku kumpulan cerpen Karapan Laut ini adalah mengenai kehidupan masyarakat Madura yang tinggal di pesisir pantai. Bagaimana kehidupan mereka yang sangat kental dengan kereligiusan, kekerasan, pembunuhan, pendeskriminasian, dan tentu saja profesi mereka yaitu nelayan. .

tema cerpen badai laut biru